Menu

Mode Gelap

Headline · 6 Mar 2022 12:19 WITA

Seorang Ibu Ukraina, ‘Saya Sudah Kehabisan Air Mata’


 Yulia Yanchar, seorang ibu dari Ukraina, ber selfie dengan ibu-ibu lainnya saat mereka berlindung selama invasi Rusia ke Ukraina, foto ini di Khotyanivka dekat Kyiv, Ukraina. Yulia Yanchar/Handout via REUTERS Perbesar

Yulia Yanchar, seorang ibu dari Ukraina, ber selfie dengan ibu-ibu lainnya saat mereka berlindung selama invasi Rusia ke Ukraina, foto ini di Khotyanivka dekat Kyiv, Ukraina. Yulia Yanchar/Handout via REUTERS

KHOTYANIVKA, UKRAINA, [siagasatu.co.id] – Yulia Yanchar berharap dia dan keluarganya akan kembali ke rumah baru yang terpaksa mereka tinggalkan ketika perang datang ke desa mereka di utara ibu kota Ukraina, Kyiv, Sabtu (5/3/2022).

“Kami tinggal di flat sewaan selama 10 tahun untuk membangun rumah kami. Dan sekarang, akhirnya, kami pindah. Dan kami senang dengan setiap gambar yang kami gantung di dinding,” kata Yanchar, yang bekerja sebagai direktur PR di sebuah dana amal, kepada Reuters.

“Dan sekarang kita harus meninggalkan semuanya dan pergi karena bom bisa jatuh di sini, karena tank bisa melewati jalan-jalan kita,” tambahnya.

Yanchar bercerita, beberapa hari yang lalu, ketika Rusia menginvasi Ukraina, sebuah rudal meledak di udara di atas desa yang terletak di dekat Sungai Dnieper dan potongan rudal menghantam sebuah rumah dan memicu kebakaran.

“Lalu itu benar-benar menakutkan bagi semua orang,” kenangnya.

Putri Yanchar yang berusia enam tahun, Eva, telah berusaha untuk tetap fokus pada kehidupan normal.

“Kami tidak akan takut berkelahi, kami tidak akan bersembunyi, kami tidak akan takut dengan bom, kami tidak akan takut apa pun,” kata Eva dalam video yang direkam untuk media sosial.

Tapi Yanchar akhirnya memutuskan terlalu berisiko untuk tinggal di rumah.

“Kami terus memantau semua berita. Saya baru saja kehabisan air mata untuk menangis,” katanya.

“Saya sangat berharap kami akan bertahan, karena kami memiliki orang-orang yang dapat dipercaya. Kami memiliki orang-orang yang siap untuk menjatuhkan tank dengan tangan mereka.”

Yanchar mengatakan Dia akan kembali ke Khotyanivka suatu hari nanti.

“Saya percaya bahwa kita tidak akan kehilangan negara kita, dan Saya percaya bahwa kita akan hidup di negara kita, dan Saya percaya bahwa kita akan baik-baik saja dan Saya akan menanam di properti Saya semua pohon cemara yang Saya impikan,” tandasnya.®

Editor : Suryadi
Sumber : Reuters

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Tinggi Gelombang di Wilayah Kaltara, BMKG Prediksi Berlanjut Hingga Satu Minggu ke Depan

25 June 2024 - 09:35 WITA

Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Tinggi

Bupati Wempi promosikan Destinasi Alam, Seni & Budaya Malinau di pameran San Francisco

18 March 2024 - 20:43 WITA

Bupati Wempi promosikan Destinasi Alam, Seni & Budaya Malinau di pameran San Francisco

Mendag Pastikan HET Minyak Goreng Rp14.000/Liter selama Ramadan dan Idulfitri 2024

14 March 2024 - 17:08 WITA

Mendag Pastikan HET Minyak Goreng

Belum Ditemukan, Pencarian Pesawat Kargo Smart Air yang Hilang Kontak Dilanjutkan Besok

8 March 2024 - 22:05 WITA

Belum Ditemukan, Pencarian Pesawat Kargo Smart Air yang Hilang Kontak Dilanjutkan Besok

Pesawat Smart Air Rute Tarakan-Krayan Hilang Kontak

8 March 2024 - 15:42 WITA

Pesawat Smart Air Rute Tarakan-Krayan Hilang Kontak

Mantan Bupati Tana Tidung H.Undunsyah Tutup Usia

23 December 2023 - 14:16 WITA

Mantan Bupati Tana Tidung H.Undunsyah Tutup Usia
Trending di Daerah