TARAKAN, siagasatu.co.id — Pesawat perintis yang membawa logistik untuk warga yang ada di pedalaman Kalimantan Utara hilang kontak pada Jumat. Pesawat dengan type PC 6 Pilatus Porter Register PK-SNE ini, take off dari Bandara Juwata Tarakan Pukul 08.00 Wita tujuan Binuang, Kabupaten Nunukan, dengan estimasi waktu tiba Pukul 09.20 Wita. Namun pada pukul 08.55 Wita pesawat dinyatakan hilang.
Kepala Bandara Juwata Tarakan, Bambang Hartato mengatakan menerima informasi dari Air Nav bahwa ada pesawat yang lost kontak. Pihaknya lalu melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan pencarian.
“Pesawat ini membawa misi kargo perintis APBN dengan membawa logistik makanan. Sampai saat ini masih terus berupaya untuk melakukan pencarian. Pesawat ini dioperasikan oleh PT. Smart Aviation,” terangnya, Jumat sore.
Baca Juga: Pesawat Smart Air Rute Tarakan-Krayan Hilang Kontak
Pesawat membawa muatan 583 kilogram, dengan dua orang kru yang terdiri dari kapten bernama Muhammad Yunus, dan teknisi atas nama Deni S.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR Tarakan, Syahril mengatakan, hingga Pukul 16.08 Wita, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan penyisiran. Terutama di titik-titik yang ada warga melihat atau mendengar suara dentuman. Namun dalam penyisiran masih belum membuahkan hasil.
“Kami juga melakukan persiapan menuju lokasi dengan menggunakan heli bell milik Kodam VI Mulawarman. Take off dari Tarakan menuju Binuang untuk melakukan penyisiran dan melakukan evakuasi kalau mendapatkan pesawat tersebut,”ungkapnya.
Personel yang ikut dalam pesawat heli bell tersebut di antaranya tim rescue SAR Tarakan sebanyak 4 personel, dan crew heli bell. Estimasi waktu tiba di Binuang sekitar Pukul 19.00 Wita dengan kondisi sudah gelap, sehingga proses pencarian dihentikan untuk sementara waktu.
“Kondisi cuaca sudah gelap, tidak mungkin dilakukan pencarian lagi. Kami hentikan pencarian sementara waktu. Kita lanjutkan besok pagi (hari ini). Masyarakat setempat ada yang menginformasikan mendengar suara dentuman, tetapi setelah dilakukan pengecekan di lokasi yang dimaksud hasilnya nihil,” bebernya.
Penyisiran juga dilakukan dengan menggunakan pesawat komersil lainnya yang memiliki rute di sekitar Binuang, namun belum juga mendapatkan hasil.®