Menu

Mode Gelap

Headline · 3 Mar 2022 08:52 WITA

Rusia Bombardir Kota-Kota Ukraina, AS: Tak Berdampak Signifikan


 Sebuah kawasan di dekat Universitas Nasional Kharkiv, Ukraina, terbakar hebat pasca bombardir Rusia. Gambar dirilis 2 Maret 2022. Layanan Darurat Negara Ukraina/via REUTERS Perbesar

Sebuah kawasan di dekat Universitas Nasional Kharkiv, Ukraina, terbakar hebat pasca bombardir Rusia. Gambar dirilis 2 Maret 2022. Layanan Darurat Negara Ukraina/via REUTERS

KHARKIV [siagasatu.co.id] – Pertempuran hebat hari ini Rabu (3/2/2022), terjadi di pelabuhan Kherson, kota besar pertama yang diklaim telah direbut Rusia.

Selain itu, Rusia juga melancarkan serangan udara dan pemboman yang menyebabkan kehancuran lebih lanjut di kota-kota lain, terutama Kharkiv, di Timur.

Pemboman di Kharkiv, sebuah kota berpenduduk 1,5 juta orang, pusat kota berubah jadi reruntuhan bangunan dan puing-puing.

“Para ‘pembebas’ Rusia telah datang,” keluh seorang sukarelawan Ukraina sinis, ketika dia dan tiga orang lainnya berusaha untuk membawa mayat seorang pria yang terbungkus seprai keluar dari reruntuhan di alun-alun utama.

Sedikitnya 25 orang tewas akibat penembakan dan serangan udara di Kharkiv dalam 24 jam terakhir.

Sebuah serangan udara pada hari Rabu, membuat atap gedung polisi di pusat Kharkiv runtuh terbakar.

Pavel Dorogoy, 36, seorang fotografer yang tinggal di dekat pusat kota, mengatakan pasukan Rusia juga menargetkan gedung dewan kota yang kosong pada saat itu, pusat telekomunikasi seluler, dan sebuah menara televisi di tepi Kharkiv.

“Kebanyakan orang bersembunyi di ruang bawah tanah hampir sepanjang hari ini dan tadi malam, Rusia tidak dapat memasuki kota sehingga mereka hanya menyerang kami dari jauh, mereka hanya ingin menghancurkan apa yang mereka bisa,” katanya.

Moskow membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan pihaknya hanya bertujuan untuk melucuti senjata Ukraina, negara berpenduduk 44 juta orang tersebut, dalam “operasi militer khusus”.

Rusia mengatakan akan mengadakan pembicaraan damai putaran kedua dengan Ukraina pada hari Kamis mendatang di perbatasan dengan Belarusia.

Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia harus menghentikan pengeboman jika ingin bernegosiasi.

Dalam penilaian Washington, seorang pejabat AS mengatakan, tidak ada perubahan signifikan di Ukraina sejak serangan Selasa lalu, meskipun 450 rudal Rusia telah diluncurkan menyasar Ukraina.

Rusia mengatakan telah merebut Kherson, ibu kota provinsi selatan berpenduduk sekitar 250.000 orang. Kota ini dinilai strategis di mana Sungai Dnipro mengalir ke Laut Hitam.

Penasihat Zelenskiy, Oleksiy Arestovych membantah Kherson sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia, dengan mengatakan: “Kota ini belum jatuh, pihak kami terus bertahan.”

Pejabat AS juga mengatakan Kherson tetap diperebutkan.
Juga di selatan, Rusia membombardir pelabuhan Mariupol, yang katanya dikelilingi oleh lingkaran di sekitar Laut Azov.

Walikota dari kota yang terkepung itu mengatakan Mariupol telah menderita korban massal setelah serangan hebat semalam.

Dia tidak memberikan angka lengkap korban, tetapi mengatakan tidak mungkin untuk mengevakuasi yang terluka dan pasokan air terputus.®

Editor : Suryadi
Sumber : Reuters

Artikel ini telah dibaca 26 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

7 Kepala Daerah Gugat UU Pilkada Terkait Pemotongan Masa Jabatan

30 November 2023 - 20:20 WITA

7 Kepala Daerah Gugat UU Pilkada

Hj. Sri Ikut Meriahkan Milad Muhammadiyah

26 November 2023 - 10:51 WITA

Hj. Sri Ikut Meriahkan

Hj. Sri Sulartiningsih, S.Ikom, M.Ikom Berdonasi Untuk Palestina di Baznas

24 November 2023 - 09:12 WITA

Hj. Sri Sulartiningsih, S.Ikom, M.Ikom Berdonasi

Mantapkan Niat Mengabdi di Kaltara, Hj. Sri Sulartiningsih, S.Ikom, M.Ikom, Mohon Doa Restu Kepada Tokoh Agama

23 November 2023 - 12:02 WITA

Satgas Penanggulangan Narkoba Polri Tangkap 1.532 Tersangka dalam 10 Hari Lewat Operasi Escobar II

3 October 2023 - 17:16 WITA

Satgas Penanggulangan Narkoba Polri Tangkap 1.532 Tersangka dalam 10 Hari Lewat Operasi Escobar II

Alasan KPK Gunakan Teknologi Artificial Intelligence untuk Periksa 380 Ribu LHKPN

29 September 2023 - 16:51 WITA

Alasan KPK Gunakan Teknologi Artificial Intelligence untuk Periksa 380 Ribu LHKPN
Trending di Hukum & Kriminal