KHARKIV [siagasatu.co.id] – Pertempuran hebat hari ini Rabu (3/2/2022), terjadi di pelabuhan Kherson, kota besar pertama yang diklaim telah direbut Rusia.
Selain itu, Rusia juga melancarkan serangan udara dan pemboman yang menyebabkan kehancuran lebih lanjut di kota-kota lain, terutama Kharkiv, di Timur.
Pemboman di Kharkiv, sebuah kota berpenduduk 1,5 juta orang, pusat kota berubah jadi reruntuhan bangunan dan puing-puing.
“Para ‘pembebas’ Rusia telah datang,” keluh seorang sukarelawan Ukraina sinis, ketika dia dan tiga orang lainnya berusaha untuk membawa mayat seorang pria yang terbungkus seprai keluar dari reruntuhan di alun-alun utama.
Sedikitnya 25 orang tewas akibat penembakan dan serangan udara di Kharkiv dalam 24 jam terakhir.
Sebuah serangan udara pada hari Rabu, membuat atap gedung polisi di pusat Kharkiv runtuh terbakar.
Pavel Dorogoy, 36, seorang fotografer yang tinggal di dekat pusat kota, mengatakan pasukan Rusia juga menargetkan gedung dewan kota yang kosong pada saat itu, pusat telekomunikasi seluler, dan sebuah menara televisi di tepi Kharkiv.
“Kebanyakan orang bersembunyi di ruang bawah tanah hampir sepanjang hari ini dan tadi malam, Rusia tidak dapat memasuki kota sehingga mereka hanya menyerang kami dari jauh, mereka hanya ingin menghancurkan apa yang mereka bisa,” katanya.
Moskow membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan pihaknya hanya bertujuan untuk melucuti senjata Ukraina, negara berpenduduk 44 juta orang tersebut, dalam “operasi militer khusus”.
Rusia mengatakan akan mengadakan pembicaraan damai putaran kedua dengan Ukraina pada hari Kamis mendatang di perbatasan dengan Belarusia.
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia harus menghentikan pengeboman jika ingin bernegosiasi.
Dalam penilaian Washington, seorang pejabat AS mengatakan, tidak ada perubahan signifikan di Ukraina sejak serangan Selasa lalu, meskipun 450 rudal Rusia telah diluncurkan menyasar Ukraina.
Rusia mengatakan telah merebut Kherson, ibu kota provinsi selatan berpenduduk sekitar 250.000 orang. Kota ini dinilai strategis di mana Sungai Dnipro mengalir ke Laut Hitam.
Penasihat Zelenskiy, Oleksiy Arestovych membantah Kherson sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia, dengan mengatakan: “Kota ini belum jatuh, pihak kami terus bertahan.”
Pejabat AS juga mengatakan Kherson tetap diperebutkan.
Juga di selatan, Rusia membombardir pelabuhan Mariupol, yang katanya dikelilingi oleh lingkaran di sekitar Laut Azov.
Walikota dari kota yang terkepung itu mengatakan Mariupol telah menderita korban massal setelah serangan hebat semalam.
Dia tidak memberikan angka lengkap korban, tetapi mengatakan tidak mungkin untuk mengevakuasi yang terluka dan pasokan air terputus.®
Editor : Suryadi
Sumber : Reuters