JAKARTA, siagasatu.co.id — Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Dr. Bustan, S.E., M.Si., melakukan pertemuan koordinasi dengan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Kamis (21/11/2024).
Pertemuan ini berlangsung di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jakarta Selatan, dan membahas sejumlah permasalahan serta isu strategis terkait ketenagakerjaan di Kota Tarakan.
Dalam kesempatan ini, Pj. Wali Kota menyampaikan beberapa perhatian utama terkait persoalan ketenagakerjaan di Tarakan. Salah satu isu penting yang dibahas adalah belum adanya peraturan daerah (Perda) yang mengatur perekrutan tenaga kerja lokal di perusahaan-perusahaan baru. Selain itu, ia juga menyoroti perlunya pengembangan tenaga kerja mandiri pemula (TKMP) sebagai upaya menciptakan lebih banyak unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang mampu menyerap tenaga kerja di sektor nonformal.
Di sisi lain, Pj. Wali Kota juga mengungkapkan tingginya minat masyarakat Kota Tarakan untuk mengikuti pelatihan berbasis kompetensi. Namun, pelaksanaan pelatihan tersebut masih terbatas oleh ketersediaan paket pelatihan yang ada.
Statistik data tahun 2023, jumlah angkatan kerja di Kota Tarakan mencapai 124.436 orang, dengan 117.900 orang di antaranya telah bekerja. Sementara itu, jumlah pengangguran terbuka tercatat sebanyak 6.536 orang, menurun sebesar 1.163 orang atau 15,10 persen dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 7.699 orang. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2023 tercatat sebesar 5,25 persen, turun dari 5,76 persen pada tahun 2022.
Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Kota Tarakan adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi, serta perawatan mobil dan motor, dengan total 24.645 orang atau 20,90 persen dari total tenaga kerja.
Melalui koordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan, solusi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penyerapan tenaga kerja di Kota Tarakan dapat segera terwujud. Pertemuan ini juga menjadi langkah penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pusat dalam menangani isu ketenagakerjaan.®