KYIV [siagasatu.co.id] – Petugas penyelamat pada Kamis (17/3/2022), mencari korban selamat dari puing-puing sebuah teater di kota Mariupol yang menurut Ukraina telah terkena serangan udara Rusia ketika orang-orang berlindung di sana dari pemboman.
Rusia membantah telah menyerang teater tersebut.
Pejabat dari kedua belah pihak bertemu lagi untuk pembicaraan damai, tetapi mereka mengatakan posisi mereka tetap berjauhan.
Mariupol, sebuah kota pelabuhan selatan, telah mengalami bencana kemanusiaan terburuk dari perang, dengan ratusan ribu warga sipil terperangkap di ruang bawah tanah tanpa makanan, air atau listrik saat pasukan Rusia menggempurnya dengan tembakan artileri dan serangan udara.
Pihak berwenang kota mengatakan mereka masih belum dapat memperkirakan jumlah kemungkinan korban dari serangan udara pada hari Rabu (16/3/2022) di teater tersebut.
“Kemarin dan hari ini, meskipun terjadi penembakan terus menerus, puing-puing sedang dibersihkan sebanyak mungkin orang-orang diselamatkan. Informasi tentang korban masih diklarifikasi,” kata dewan kota namun tak memberikan angka tentang jumlah yang diselamatkan.
Gambar satelit komersial menunjukkan kata “anak-anak” telah ditandai di tanah di depan gedung sebelum terkena bom.
Juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan tuduhan bahwa Rusia telah membom teater itu adalah “kebohongan”.
“Angkatan bersenjata Rusia tidak mengebom kota-kota besar,” katanya.
Dewan kota Mariupol kemudian mengatakan lebih dari 350.000 orang masih berlindung di kota dan 30.000 telah pergi.
Serangan di Ukraina dimulai dengan pasukan melintasi perbatasan atau mendarat melalui laut dan udara pada 24 Februari.
Tetapi negara-negara Barat mengatakan harapannya akan kemenangan cepat dan pemecatan pemerintahan Presiden Volodymyr Zelenskiy telah pupus dan pasukan invasinya macet.
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia telah “kehilangan potensi ofensif mereka dan dihentikan ke segala arah”.
“Musuh memiliki masalah yang signifikan dengan logistik dan terus menderita kerugian,” katanya.®
Editor : Suryadi
Sumber: Reuters