NUNUKAN [siagasatu.co.id] – Kesempatan diperbolehkan melakukan perjalanan ke luar daerah oleh pemerintah pasca pengetatan PPKM akibat pandemi Covid-19 dua tahun terakhir, benar-benar dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian.
Apalagi bertepatan dengan libur perayaan Lebaran Idul Fitri 1443 H tahun ini. Termasuk masyarakat Nunukan, banyak yang melakukan perjalanan mudik lebaran untuk mengunjungi kerabat keluarga di kampung halamannya masing-masing.
Kepastian antusias masyarakat melakukan perjalanan ke luar daerah tersebut disampaikan Komandan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Nunukan, Robert Sei Tokan, Selasa (26/4/2022).
Menurut Robert, sempat terjadi lonjakan jumlah penumpang pada keberangkatan kapal dari Nunukan menuju luar daerah selama bulan Ramadhan tahun ini.
Misalnya, keberangkatan KM Thalia yang sempat mengangkut kapasitas maksimal jumlah penumpang sebanyak 1471 orang. Padahal dalam setiap keberangkatannya, kapal tersebut biasanya paling banyak mengangkut sekitar 1000 penumpang.
“Kendati antusias masyarakat Nunukan yang ingin berangkat cukup tinggi, namun kami pastikan belum ada kapal yang mengangkut penumpang melebihi kapasitas yang ditentukan,” terang Robert.
Berdasar pengalaman, lanjutnya, lonjakan penumpang kapal yang mudik pada saat perayaan lebaran Idul Fitri, biasanya terjadi antara tiga hingga dua pekan sebelum lebaran.
“Satu pekan menjelang lebaran, biasanya penumpang yang akan berangkat menggunakan angkutan kapal laut sudah mulai berkurang, ”tambahnya.
Saat diwawancarai, Rober mengatakan pada H-7 lebaran, masih tersisa tiga armada kapal yang akan melayani keberangkatan penumpang dari Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.
Masing-masing ketiga kapal dimaksud adalah KM Thalia dijadwalkan bertolak dari pelabuhan Tunon Taka serta KM Bukit Siguntang dan KM Lambelu yang akan transit di Nunukan.
Sejauh ini, menurut Robert tidak ada permasalahan terkait keberangkatan angkutan kapal laut di Nunukan menjelang lebaran tahun 2022 ini.
Termasuk permasalahan yang sebelumnya sempat jadi sorotan, adanya penumpang yang naik dalam perjalanan saat kapal sudah mulai berlayar.
KSOP Nunukan, kata Robert, komitmen terus melakukan patroli di laut. Agar tidak ada lagi speedboat mengejar kapal yang mulai berlayar karena mengantarkan penumpang yang tertinggal.
“Kami juga sudah mengingatkan setiap agen penjualan tiket agar tiket yang dijual tidak melebihi kapasitas angkut maksimal kapal,” katanya lebih lanjut.
Disebutkan juga, pemantauan KSOP Nunukan terhadap arus penumpang kapal di daerah ini tidak hanya pada arus mudik tapi juga pada juga arus balik lebaran.
“Pada arus balik nanti, pelabuhan kita sebagai penerima kedatangan. Tidak akan sesibuk saat keberangkatan. Namun perlu diawasi, berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya adanya arus balik penumpang yang membawa serta kerabat atau keluarga lainnya dengan maksud untuk bekerja ke Malaysia,” pungkas Robert.® (INNA/DIKSIPRO)