KIEV [siagasatu.co.id] – Konvoi setidaknya 160 mobil berhasil meninggalkan Mariupol keluar dari kota Ukraina.
Konvoi ini adalah upaya pertama yang berhasil melalui koridor kemanusiaan, setelah terkepung lebih dari seminggu, Senin (14/3/2022).
Warga sipil telah terperangkap di kota pelabuhan selatan oleh serangan Rusia selama lebih dari dua minggu dan tidak memiliki pemanas, listrik, dan air mengalir.
Lebih dari 2.500 penduduk tewas di sana sejak invasi Rusia pada 24 Februari, kata seorang pejabat Ukraina.
Gencatan senjata lokal diatur dengan pasukan Rusia yang mengepung Mariupol.
Setelah berlangsung cukup lama, mobil pertama berhasil berangkat ke kota Zaporizhzhia sekitar 225 km jauhnya.
Upaya juga dilakukan untuk mengirimkan pasokan ke warga sipil yang tersisa setelah dewan kota mengatakan pada Minggu bahwa cadangan makanan dan air terakhir sudah habis.
“Pada pukul satu (11.00 GMT) Rusia membuka pos pemeriksaan dan mereka yang memiliki mobil dan bahan bakar mulai meninggalkan Mariupol menuju Zaporizhzhia,” kata Andrei Rempel, perwakilan dewan kota yang sekarang berada di Zaporizhzhia.
“Dalam dua jam pertama, 160 mobil tersisa. Mungkin sudah lebih banyak sekarang. Kota terus dibom tapi jalan ini tidak dibom. Kami tidak tahu kapan mobil pertama bisa sampai ke Zaporizhzhia karena masih ada banyak pos pemeriksaan Rusia yang harus dilewati.”
Dewan kota mengatakan konvoi telah melewati Berdyansk, sebuah kota sekitar 85 km dari Mariupol.®
Editor: Suryadi