Oleh : Harianto Rivai, Pemimpin Umum siagasatu.co.id
YANG PASTI, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memerlukan sebuah ibukota. Baik sebagai pusat pemerintahan, maupun fungsi-fungsi lain yang melekat pada sebutan ibukota.
Diketahui pula, dalam perjalanannya, Ibukota Kaltara pernah didefinisikan sebagai pusat pemerintahan yang terintegrasi dengan berbagai aspek sosio kultural, sehingga layanan publik bisa berjalan prima.
Ibukota Kaltara pernah dipublikasikan sebagai smart city dalam kemasan Kota Baru Mandiri (KBM).
Mungkin terbungkam derap pergantian kepala daerah, si KBM hanya tinggal suara sayup terdengar, bahkan dengan galak sepertinya ada yang menuding bahwa KBM cuma sekedar mimpi besar, hanya sekedar ilusi dari petinggi terdahulu.
Namun, seperti bergerak dalam senyap, perjalanan KBM ternyata terus berlanjut.
Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang tegaskan, untuk KBM akan tuntas yuridis dan tuntas sosial.
Hal ini menandakan banyaknya kerikil yang menghambat perjalanan KBM akan diberangus sang gubernur.

Harianto Rivai, saat wawancara eksklusif Gubernur Zainal A Paliwang tentang Kota Baru Mandiri (KBM) di Smoking Area Hotel Tarakan Plaza
Tidak hanya menyelesaikan aspek yuridis formil sebagai basis legalitas sebuah pembangunan, namun tetap mencarikan jalan keluar agar aspek sosial tetap terjaga, tidak ada masyarakat yang dirugikan oleh sebuah pembangunan.
Penegasan Gubernur Paliwang menunjukkan pula, konsistensi alur pembangunan yang telah berjalan tetap terjaga.
Konsistensi pembangunan sangat penting, agar tidak ada sebutan mangkrak dari pencanangan pembangunan terdahulu.
Konsistensi pembangunan juga penting agar uang rakyat yang telah terbelanjakan untuk KBM bisa berlanjut dan nantinya bisa bermaslahat untuk rakyat banyak.
Gerakan senyap Zainal Paliwang sebagai Gubernur Kaltara, sangatlah pantas diapresiasi.
Tak banyak kepala daerah yang bersedia melanjutkan program pembangunan berskala besar dari pendahulunya, apalagi menjadi rival dalam kontestasinya.
Perlu jiwa besar dan visi yang kuat untuk menetapkan lajur kebijakan seperti ini karena kerbehasilannya akan terbagi dengan pendahulunya.
Biarpun sukses menyelesaikan misi, bisa dikatakan akan menjadi nihil pencitraan.
Tak banyak diumbar, di area KBM telah terbangun Kantor Inspektorat. Tahun ini akan dibangun pula gedung TVRI, DPRD Kaltara, Rujab Gubernur dan Wakil Gubernur, dan tahun depan akan dibangun Pengadilan Tinggi (PT), Pengadilan Tinggi Agama, dan BPKP.
Barangkali tak cukup dengan sebutan apresiasi, acungan jempol masih pantas disematkan bagi kepala daerah yang tidak mementingkan citra diri agar terus dapat mendongkrak elektabilitas.
Mungkin pula karena sering tersenggol Presiden Jokowi yang telah beberapa kali berkunjung ke Kaltara, Gubernur Paliwang pun tanpa banyak kata, terus bekerja membangun Kaltara.
Upaya Paliwang merealisasikan KBM, bukti konsistensi membangun negeri.®