DENPASAR, siagasatu.co.id — Ekosistem Blue Carbon menjadi perhatian Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara). Sebab, ekosistem tersebut mengandung banyak manfaat seperti peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan kualitas air, dan memberikan perlindungan wilayah pesisir.
Sebagai wujud perhatian tersebut, Gubernur Kaltara DR (HC) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum. bersama Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Dr. Nani Hendiarti, Rektor UBT Tarakan, Prof. Dr. Adri Patton, M.Si., perwakilan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dan mitra/NGO hadir pada kegiatan Workshop Persiapan Penandatanganan MoU antara Kemenko Marves dan Pemprov Kaltara di Hotel Mercure Nusa Dua, Bali pada hari Rabu (22/5) pagi.
Baca Juga: Revisi RTRWP Kaltara Harap Rampung Tahun Ini
MoU yang disiapkan oleh Kemenko Marves bertujuan untuk mendukung komponen 1.4 Preparation of Mangrove Blue Carbon Offset Readiness proyek Mangrove for Coastal Resilience.
Mangrove adalah salah satu habitat vegetasi di perairan pantai yang dapat menangkap dan menyimpan karbon dalam jumlah yang besar, artinya luasan mangrove di Kaltara akan menjadi salah satu penentu jumlah karbon yang dapat disimpan dan diserap untuk membantu mitigasi perubahan iklim.
Disampaikan Gubernur Zainal Paliwang, Pemprov Kaltara telah mengupayakan rehabilitasi mangrove dengan rutin melaksanakan penanaman pohon bakau di wilayah pesisir di Kaltara.
“Mulai tahun 2021, Presiden Jokowi hingga Forkopimda Kaltara secara rutin melaksanakan penanaman mangrove di pesisir perairan Kaltara,”ungkapnya.
Lantaran manfaat yang diberikan mangrove sangat besar, maka upaya rehabilitasi perlu didukung tidak hanya oleh pemerintah, namun juga oleh semua pihak yang menaruh perhatian terhadap perubahan iklim salah satunya disebabkan peningkatan CO2.
Gubernur berharap Kaltara mendapat dukungan sehingga mampu berkontribusi besar dalam upaya penyerapan emisi karbon melalui rehabilitasi mangrove di perairan Kaltara.
“Dengan luasnya potensi mangrove, Pemprov Kaltara telah menjalin kerjasama dengan mitra untuk restorasi mangrove. Saya mengucapkan terimakasih kepada Kemenko Marves atas rencana kerjasama ini. Proyek blue carbon tidak hanya baik untuk menanggulangi perubahan iklim, namun juga untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat,” tuntasnya.
MoU tersebut akan segera dilaksanakan setelah semua proses dan pendataan awal rampung dikerjakan oleh tim dari Kemenko Marves bersama Pemprov Kaltara.® (dkisp)