Malinau [siagasatu.co.id] – Kegiatan Pagelaran Seni dan Budaya Dayak Kayan Kabupaten Malinau yang dilaksanakan selama 2 hari di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung resmi ditutup oleh Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H., pada Jum’at (26/08).
Ketua Umum Persatuan Dayak Kayan Kabupaten Malinau Drs. Tan Irang, M.AP. dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh rangkaian kegiatan sudah dilakukan mulai dari kemarin hingga pada hari ini.
“Hari ini sudah dilakukan beberapa agenda pertama olahraga tradisional yaitu menyumpit yang ternyata banyak peminatnya baik dari bapak-bapak, anak muda maupun ibu-ibu,” ujarnya.
“Setelah itu dilanjutkan dengan main gasing yang juga merupakan olahraga tradisional yang kita teruskan kepada generasi muda kita. Ketiga menjala yang bukan hanya dilakukan oleh laki-laki tetapi juga ibu-ibu cukup antusias mengikuti kegiatan ini,” imbuhnya.
Pagelaran ini sangat penting untuk melestarikan budaya-budaya yang memang sudah ada sejak dahulu dari para leluhur.
“Saya mewakili seluruh masyarakat Dayak Kayan menyampaikan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah yang telah memberikan arahan, petunjuk kepada kami sehingga acara ini bisa kita lakukan sesuai dengan agenda yang sudah ditentukan oleh panitia,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Malinau Wempi W. Mawa, S.E., M.H. memberikan apresiasi kepada seluruh panitia pelaksana, begitu juga kepada Ketua Umum Persatuan Dayak Kayan Kabupaten Malinau beserta jajarannya, terkhusus untuk seluruh warga masyarakat Dayak Kayan yang turut menjadi bagian serta saksi dari pagelaran seni dan budaya ini.
“Terima kasih telah menunjukkan ragam kekayaan budaya lewat prosesi penyambutan pada acara pembukaan yang lalu, ritual adat bahkan berbagai pertunjukkan yang turut menyemarakkan kegiatan ini,” ujarnya.
Wempi berharap even-even seperti ini dapat menjadi agenda tahunan daerah. Karena dengan tertatanya berbagai kegiatan budaya maka dampaknya diharapkan akan memberikan nilai positif bagi perkembangan perekonomian daerah dan secara khusus dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, baik lokal, nusantara maupun mancanegara.