TARAKAN, [siagasatu.co.id] – Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Tarakan, Harianto menuturkan, peningkatan SDM sangat diperlukan untuk mengenal kegiatan produksi.
Sehingga hasil produksi tani bisa lebih maksimal, Senin (28/2/2022).
Dilanjutkannya, dahulu sewaktu bergabung dengan Kaltim, program pengembangan SDM petani rutin dilakukan selama 2 kali setahun.
Namun, setelah berpisah dan menjadi Provinsi sendiri, tidak ada lagi.
“Di Kaltara, sebenarnya kita selalu ada program. Alhamdulillah kita juga sudah dibantu tapi menurut Saya belum maksimal. Program kita cuma ada dua yakni pengembangan SDM dan pengembangan produksi. Hanya saja, program pengembangan SDM yang masih kurang,” paparnya kepada siagasatu.co.id saat ditemui di kediamannya di Mambrungan.
Sebelum Provinsi Kaltara terbentuk, pihaknya terfasilitasi dengan adanya keberadaan balai pelatihan non aparatur yang biasa diselenggarakan secara rutin sebanyak 2 kali. Dengan mengirimkan para petani ke Samarinda.
Selain itu, semasa Kaltim, bantuan tidak hanya pada peningkatan kualitas SDM, akan tetapi juga pada pengembangan produksi.
Kata Dia, petani dimanja dengan siraman bantuan alat produksi seperti halnya keberadaan 2 unit hand tractor, power treaser ( pengolahan gabah) sampai dengan penggilingan padi.
Terakhir, pihaknya berharap kepada Pemerintah Provinsi Kaltara untuk membekali SDM para petani.
Mengingat, kondisi lahan pertanian yang ada di kota Tarakan cukup berbeda dengan kondisi lainnya.
Sehingga kualitas SDM diperlukan untuk menentukan hasil akhir kegiatan produksi usaha tani tersebut.
“Peningkatan SDM. Selama berdiri Provinsi Kaltara seingat Saya belum ada. Percuma pemerintah memberi berbagai macam bantuan. Kalau dari SDMnya saja belum mumpuni dan menguasai. Kami tidak terlalu mengharapkan bantuan lain yang penting adalah peningkatan kualitas SDM. Sehingga nantinya petani bisa berkreasi sendiri,” tutup Harianto.®
Reporter : AP Cahyadi