Menu

Mode Gelap

Headline · 17 Aug 2022 18:16 WITA

Dianggap Menghina Kiai di KPK, Aktivis NU Kecam Suharso Monoarfa


 Dianggap Menghina Kiai di KPK, Aktivis NU Kecam Suharso Monoarfa Perbesar

JAKARTA [siagasatu.co.id] – Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dianggap telah menghina dan melecehkan Kiai-kiai terkait dengan cerita tentang kebiasaan pemberian amplop dalam kunjungan ke pesantren-pesantren.
Cerita tersebut disampaikan Suharso pada acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas di Gedung KPK pada Hari Senin (15/8/2022) kemarin.

Aktivis dan Cendekiawan Nahdlatul Ulama (NU) Dr. Sholeh Basyari M. Phil menyebutkan cerita Suharso itu sudah menghina para Kiai-kiai dan bisa membuat anggapan pemberian amplop tersebut sebagai cikal budaya korupsi.

“Saya sangat mengecam cerita Suharso tersebut. Apa maksudnya itu? Di depan para Komisioner KPK dan pada acara pembekalan antikorupsi. Sama saja dia menyebutkan itu adalah perilaku korupsi oleh Kiai-kiai. Mana adabnya kepada Kiai? Ketum partai islam, tidak hormat pada Kiai,” kesal Sholeh kepada wartawan melalui video pendeknya, Rabu (17/8/2022).

Sholeh menyebutkan, kebiasaan memberi amplop seperti cerita Suharso, memang ada di pondok pesantren.
Tapi itu semua adalah bentuk sumbangan kepada pesantren dan sedekah kepada para santri.

“Yang namanya sedekah, tidak ada kewajiban. Jadi jangan dibuat itu seolah-olah harus, jika tidak ada (amplop) maka tidak akan dilayani. Tidak ada kiai yang seperti itu. Ini sudah masuk pada ranah penghinaan,” lanjut Direktur Eksekutif Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) tersebut.

Kata Sholeh, Dia bersama dengan para teman-teman aktivis NU dan para santri akan mendesak Suharso untuk memberikan klarifikasi atas pernyataannya itu.
Tidak hanya sampai klarifikasi, Sholeh juga akan konsultasi dengan praktisi hukum dari NU, untuk melihat adanya unsur pasal-pasal penghinaan dan pelecehan atas pernyataan itu.

“Pasti, jika ada unsur-unsur pidana yang bisa ditetapkan, kita akan buat laporan. Karena ini sudah menyinggung marwah serta martabat kiai dan pesantren,” pungkasnya.

Cerita Suharso di KPK

Pada kegiatan pembekalan antikorupsi kepada para pengurus PPP, Suharso Monoarfa mendapatkan kesempatan untuk memberikan sambutan.
Pada awal sambutannya, Suharso menceritakan pengalaman pribadinya saat berkunjung ke pondok pesantren besar, guna meminta doa dari beberapa kiai yang menurutnya juga kiai besar.

“Waktu s6aya Plt. Ini demi Allah dan RasulNya terjadi. Saya datang ke kiai itu dengan beberapa kawan, lalu Saya pergi begitu saja. Ya, Saya minta dido’ain kemudian Saya jalan. Tak lama kemudian Saya dapat pesan di WhatsApp, Pak Plt, tadi ninggalin apa gak untuk kiai?,” cerita Suharso.

Kemudian Suharso yang merasa tidak meninggalkan sesuatu di sana.
Sempat menduga ada barang cucunya yang tertinggal di pesantren tersebut.

Kata orang yang mengirim pesan ke dia, menyebutkan bukan barang yang tertinggal.
Namun setelah dijelaskan bahwa harus ada pemberian untuk kiai dan pesantren, ujar Suharso lagi, dia bahkan sempat menyebutkan tidak membawa sarung, peci, Alquran atau lainnya.

“Kayak gak ngerti aja Pak Harso ini, gitu Pak Guru. I’ve provited one, every week. Dan setiap ketemu Pak, ndak bisa Pak. Dan bahkan sampai saat ini, kalau kami ketemu di sana, itu kalau salamannya tu, gak ada amplopnya Pak, itu pulangnya itu, sesuatu yang hambar,” lanjutnya.

Suharso juga memberikan menegaskan, bahwa itulah gambaran keadaan pada saat sekarang ini.

Dalam sambutannya, Suharso juga sempat menyinggung dua orang Ketua Umum PPP sebelumnya yang tertangkap oleh KPK.®

Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

Kaltara masuk 4 Besar Kriteria Provinsi Terharmonis di Indonesia

6 November 2025 - 17:10 WITA

Kaltara masuk 4 Besar Kriteria Provinsi Terharmonis di Indonesia

Usai Sukses Gelar Irau ke-11, Pemkab Malinau Bahas Langkah Strategis Pembangunan dan Siap Masuk Agenda Nasional

28 October 2025 - 16:27 WITA

Usai Sukses Gelar Irau ke-11

Malinau Catat Sejarah: Kick Off Sertifikasi Desa Wisata Pertama di Indonesia

25 October 2025 - 07:14 WITA

Malinau Catat Sejarah Kick Off Sertifikasi Desa Wisata Pertama di Indonesia

Seminar Nasional: Malinau Bukan Penonton, Tegaskan Tekad Kemandirian Daerah Teguhkan Keberlanjutan Lingkungan

15 October 2025 - 12:57 WITA

Seminar Nasional

Kemkomdigi: Blokir IMEI bukan untuk Balik Nama, Tapi Perlindungan jika Ponsel Hilang atau Dicuri

6 October 2025 - 13:48 WITA

Blokir IMEI bukan untuk Balik Nama

Dahlan Iskan Puji Bupati Wempi: Program Desa Sarjana Unggul Itu Luar Biasa

31 August 2025 - 08:01 WITA

Program Desa Sarjana Unggul Itu Luar Biasa
Trending di Advertorial