MALINAU, siagasatu.co.id — Sekretaris Daerah Kabupaten Malinau, Ernes Silvanus, secara resmi membuka acara ekspos perencanaan Taman Budaya Kabupaten Malinau Tahun 2024. Acara tersebut digelar di Ruang Intulun pada Rabu, 6 November 2024, dengan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dinas Pariwisata Malinau. Untuk memberikan masukan terkait konsep taman budaya tersebut.
Dalam sambutannya, Ernes Silvanus menyampaikan pentingnya kehadiran Taman Budaya sebagai pusat pelestarian dan pengembangan budaya lokal Malinau. Beliau menegaskan bahwa gagasan ini didasari pengalaman pribadinya saat tinggal di Samarinda, di mana terdapat Taman Budaya Samarinda yang menjadi tempat berbagai aktivitas seni dan budaya. Inspirasi ini mendorong Sekda Malinau untuk menginisiasi pembangunan Taman Budaya Malinau.
Baca Juga: Pemkab Malinau Berikan Pelatihan Meubelair guna Tingkatkan Keterampilan Masyarakat
“Taman Budaya ini bukan hanya sekadar tempat pertunjukan, namun juga harus menjadi wadah pelestarian budaya kita yang kaya. Setiap etnis di Malinau harus mendapatkan tempat di sini agar keanekaragaman budaya tetap terjaga,” ungkap Ernes.
Sekda berharap agar hasil perencanaan dapat memberikan ruang bagi semua etnis di Malinau, serta menjadi pusat pengembangan seni bagi generasi muda.
Pentingnya mempertahankan identitas budaya lokal di tengah perkembangan zaman. Ia memberikan contoh tentang tradisi dan norma-norma budaya yang harus tetap dijaga. “Kita tidak boleh melupakan norma-norma adat yang sudah turun-temurun. Jangan sampai generasi muda kehilangan jati diri karena tidak mengenal budayanya sendiri,” ujarnya.
Ernes juga mengingatkan bahwa budaya Malinau tidak hanya berupa pertunjukan, tetapi juga nilai-nilai yang tersirat dalam seni dan adat. Ia mencontohkan tradisi tato pada nenek moyang suku Dayak dan keunikan ukiran yang memiliki makna mendalam. Menurutnya, semua elemen ini harus diakomodasi dalam konsep Taman Budaya Malinau.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga berharap selain sebagai tempat pertunjukan, bisa dijadikan ruang latihan seni dan budaya bagi anak-anak muda kita, dan bahkan bisa digunakan untuk acara-acara seperti pernikahan atau festival besar,” jelasnya.
Ia berharap agar taman budaya ini bisa memberikan kontribusi ekonomi bagi pemerintah daerah, dengan memanfaatkannya untuk berbagai kegiatan yang menghasilkan pendapatan. “Kita harus memikirkan jangka panjang, bagaimana taman ini bisa berkontribusi dalam 10 hingga 50 tahun ke depan,” tambahnya.
Sekda menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malinau serta Universitas Gadjah Mada yang telah bekerja keras dalam merencanakan pembangunan Taman Budaya ini. Ia berharap proyek ini dapat segera terealisasi dan menjadi ikon budaya Kabupaten Malinau di masa depan.
“Saya berharap taman budaya ini tidak hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi juga simbol kebanggaan budaya Malinau yang akan diwariskan kepada generasi mendatang,” pungkasnya.®
Sumber: Prokompim Malinau