Menu

Mode Gelap

Advertorial · 24 Jun 2022 08:54 WITA

Realisasi Belanja APBD Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional


 Realisasi Belanja APBD Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional Perbesar

TANJUNG SELOR [siagasatu.co.id] – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Biro dilingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, untuk memacu realisasi belanja daerah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.

Hal tersebut mengacu pada data Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kaltara, perihal realisasi anggaran belanja daerah dalam APBD per 31 Mei 2022 yang baru Rp 602,7 miliar dari total pagu APBD 2022 sebesar Rp2,4 triliun.

“Mengingat bulan Juni akan segera berakhir, Saya minta kepada seluruh kepala OPD/Biro untuk memacu percepatan belanja daerah, terus monitor secara berkala PPTK, PPK serta pihak ketiga agar terlaksana dengan baik, efektif dan efisien,” ujar gubernur beberapa waktu lalu.

Secara global, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat, realisasi belanja daerah hingga 31 Mei 2022, masih sangat rendah, baru mencapai Rp253,3 triliun atau baru mencapai 21,43 persen dari keseluruhan belanja daerah.

“Kaltara termasuk provinsi yang realisasi belanjanya menjadi perhatian pemerintah pusat. Selain pemantauan Saya minta agar OPD/Biro juga harus melakukan evaluasi realisasi belanja APBD setiap pekan,” katanya.

Percepatan terhadap realisasi belanja pada APBD ini menjadi salah satu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gubernur menuturkan realisasi belanja daerah sangat berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi secara nasional.

“Di sisa waktu yang ada, Saya ingatkan kembali bekerja maksimal, kejar serapan belanja APBD,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah daerah juga diwajibkan mengalokasikan paling sedikit 40 persen anggaran pengadaan barang dan jasa dalam APBD membeli produk dalam negeri.

“Kalau ada pengajuan APBD dari daerah, lampirannya harus dilihat apakah sudah mencantumkan rencana pembelian barang dalam negeri yang 40 persen. Kalau tidak ada akan ditolak Kemendagri,” jelasnya.

Penggunaan produk dalam negeri bakal membantu jajaran pemerintah daerah terhindar dari potensi pelanggaran hukum. Lebih dari itu, pembelian barang dan jasa melalui e-Katalog dapat pula membantu pemerintah daerah mengetahui harga barang dan jasa secara terukur dan transparan.

Dikatakannya, ribuan item produk lokal UMKM akan dimasukkan ke dalam e-Katalog supaya mudah diakses untuk pembelian kebutuhan barang dan jasa.

“e-Katalog dapat mengantisipasi celah korupsi, mempercepat realisasi belanja barang dan jasa, serta meningkatkan pendapatan masyarakat melalui UMKM,” katanya.® (dkisp-adv)

Artikel ini telah dibaca 46 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

Bupati Malinau Wempi Mawa jadi Narasumber dan Tanda Tangani Komitmen Bersama dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah Tentang Revitalisasi Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran

14 November 2025 - 07:10 WITA

Bupati Malinau Wempi Mawa jadi Narasumber

Jaga Kamtibmas, Gubernur minta bangun Pos Terpadu di Kawasan Industri KIPI

13 November 2025 - 10:20 WITA

Jaga Kamtibmas, Gubernur minta bangun Pos Terpadu di Kawasan Industri KIPI

Gubernur Apresiasi PT. KIPI Rekrut Pekerja Lokal Kaltara

13 November 2025 - 09:25 WITA

Gubernur Apresiasi PT. KIPI Rekrut Pekerja Lokal Kaltara

Pemprov ajak PMI dan DMI Bersinergi Bersama Membangun Kaltara

13 November 2025 - 09:11 WITA

Pemprov ajak PMI dan DMI Bersinergi Bersama Membangun Kaltara

Bupati Wempi Secara Resmi Menandatangani Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Kabupaten Malinau dan Politician Academy Tentang Program Pelatihan di Bidang Digitalisasi Marketing

12 November 2025 - 21:40 WITA

Bupati Wempi Secara Resmi Menandatangani Kesepakatan Bersama Antara Pemerintah Kabupaten Malinau dan Politician Academy

Pengukuhan Pengurus APPSI, Gubernur Zainal Didapuk Menjadi Koordinator Kalimantan

12 November 2025 - 17:01 WITA

Pengukuhan Pengurus APPSI
Trending di Advertorial