Menu

Mode Gelap

Advertorial · 17 Jul 2022 13:16 WITA

Polisi Tangkap Delapan Orang Diduga Joki UTBK SBMPTN di Jatim


 Dari kiri : Tersangka SAP mengenakan rompi berwarna jingga dengan dalaman kaos oblong hitam saat press conference di Mako Polres Nunukan pada Selasa pagi (19/07/2022). Perbesar

Dari kiri : Tersangka SAP mengenakan rompi berwarna jingga dengan dalaman kaos oblong hitam saat press conference di Mako Polres Nunukan pada Selasa pagi (19/07/2022).

JAKARTA [siagasatu.co.id] – Polda Jatim menangkap delapan orang yang diduga menjadi joki Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Jawa Timur (Jatim).

“Kedelapan tersangka itu adalah, MJ, RHB, MSN, ASP, MBBS, MSME dan RF,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (16/7/2022).

Dedi menjelaskan, kelompok sindikat pelaku joki ini melakukan aksinya secara bersama-sama sesuai peran masing-masing. Mereka ada yang berperan sebagai joki, pembuat alat atau perangkai alat, team briefing, team operator dan team master.

Irjen Dedi Prasetyo Kadiv Humas Mabes Polri

“Mekanisme atau sistem kerja yang dibangun oleh kelompok pertama M.J selaku koordinator sindikat menerima titipan peserta ujian SBMPTN, selanjutnya team briefing mendatangi calon peserta untuk menjelaskan penggunaan alat-alatnya serta melakukan pemasangan perangkat di tubuh peserta,” ujar Dedi.

Menurut Dedi, disaat peserta mengikuti ujian langsung melakukan perannya memastikan camera di tangannya dapat memotret soal untuk di screenshoot oleh para operator.

Nantinya, setelah di screenshoot oleh operator kemudian dikirimkan ke team master guna dikerjakan soalnya. Setelah soal dikerjakan oleh master, hasilnya diserahkan jawabannya ke operator kembali untuk dibacakan melalui microfon yang dipakai para peserta.

“Bahwa tarif atau biaya sebesar Rp100.000.000,- hingga Rp400.000.000,-. Sindikat perjokian ini berjalan sudah cukup lama, dan berdasarkan keterangan tersangka tahun 2020 dapat meluluskan peserta sebanyak 41 orang dengan pendapatan sebesar Rp2.500.000.000, dan tahun 2021 sebanyak 69 orang berbagai jurusan dan berbagai universitas dengan pendapatan sebesar Rp6.000.000.000,” papar Dedi.

Atas perbuatan, tersangka disangka melanggar Pasal 32 ayat (2) Subsidair Pasal 48 ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo 55 KUHP.® (Humas Polri-adv)

Artikel ini telah dibaca 61 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

Perayaan Natal Wujudkan Keberagaman Kaltara

5 December 2023 - 13:21 WITA

Perayaan Natal Wujudkan Keberagaman Kaltara

7 Kepala Daerah Gugat UU Pilkada Terkait Pemotongan Masa Jabatan

30 November 2023 - 20:20 WITA

7 Kepala Daerah Gugat UU Pilkada

Hj. Sri Ikut Meriahkan Milad Muhammadiyah

26 November 2023 - 10:51 WITA

Hj. Sri Ikut Meriahkan

Hj. Sri Sulartiningsih, S.Ikom, M.Ikom Berdonasi Untuk Palestina di Baznas

24 November 2023 - 09:12 WITA

Hj. Sri Sulartiningsih, S.Ikom, M.Ikom Berdonasi

Mantapkan Niat Mengabdi di Kaltara, Hj. Sri Sulartiningsih, S.Ikom, M.Ikom, Mohon Doa Restu Kepada Tokoh Agama

23 November 2023 - 12:02 WITA

Ciptakan Lingkungan Ramah Anak, Wakil Bupati Malinau Sebut Stunting Bisa Terkendali

22 November 2023 - 08:30 WITA

Ciptakan Lingkungan Ramah Anak
Trending di Advertorial