NUNUKAN [siagasatu.co.id] – Hari Raya Trisuci Waisak 2566 tahun 2022 yang dirayakan pada Senin (16/05/2022) di Vihara Sasana Graha Nunukan berlangsung mulai sekitar pukul 11.30 Wita, diikuti sekitar 100 orang umat Buddha di daerah ini.
Usai memimpin rangkaian peringatan detik-detik Trisuci Waisak yang diselenggarakan, Sekretaris Vihara Sasana Graha di Nunukan, Hardani, S.Ag menjelaskan ada tiga rangkaian upacara yang dilaksanakan pada prosesi terebut.
Masing-masing, prosesi peringatan kelahiran Pangeran Siddharta pada tahun 623 sebelum masehi, prosesi Penerangan Agung Pangeran Siddharta menjadi Buddha di tahun 588 sebelum masehi serta prosesi peringatan wafatnya Buddha Gautama (Parinibbana) pada tahun 543 sebelum masehi.
“Pada detik-detik Trisuci, kami membaca kitab suci Paritta Suci. Lalu dilanjutkan dengan meditasi selama 15 menit untuk mengingat tiga kejadian tersebut,” terang Hardani.
Puncaknya perayaan Trisuci sendiri berlangsung sekitar pukul 12.46 Wita. Dilanjut dengan peringatan jasa para leluhur serta sanak keluarga yang telah meninggal dunia.
Dibanding tahun-tahun sebelumnya, menurut Hardani, perayaan Trisuci Waisak di Vihara tahun 2022 ini lebih ramai karena diikuti hampir seluruh umat Buddha di Nunukan untuk mengikuti prosesi Puja Bakti.
“Tahun lalu, karena masih dalam situasi pendemi Covid-19, penyelenggaraannya dilakukan secara virtual se-Kalimantan Utara. Umat yang hadir dibatasi hanya 30 persen dari kapasitas Vihara,” terangnya.
Setelah perayaan Waisak pada siang hari, ummat Budha di Nunukan kembali berkumpul di Vihara Sasana Graha pada malam hari untuk mendengarkan Dhamma (ceramah) yang disampaikan oleh Bhante (rohaniawan).
“Juga dilanjutkan dengan rangkain acara perayaan secara live streaming, bergabung dengan Vihara Muladharma Samarinda, karena Kepala Vihara kami berada di Samarinda,” kata Hardani lagi.
Sesuai Tema Trisuci Waisak tahun ini, Moderasi Beragama Membangun Kedamaian, Sekretaris Vihara Sasana Graha di Nunukan ini berharap toleransi antar umat beragama di Nunukan tetap terjalin dengan baik.
“Situasi Pandemi yang kita hadapi hendaknya memberi pelajaran bagaimana kita memperbaiki diri, agar kehidupan bisa terus berkembang. Mewakili umat Buddha saya berharap semoga toleransi antar umat beragama di daerah ini tetap terjalin baik,” pungkasnya.® (INNA/DIKSIPRO)