NUNUKAN [siagasatu.co.id] — Gubernur Kalimantan Utara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum persoalan stunting perlu mendapatkan perhatian. Seperti diketahui angka stunting 2022 di provinsi ke 34 ini turun 5,4 persen menjadi 21,1 persen dibanding tahun 2021, angka tersebut masih berada di atas Prevalensi Stunting Secara Nasional.
“Kegiatan ini adalah sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil kegiatan Roadshow Daring bersama Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendi, M.A.P beberapa waktu yang membahas percepatan penurunan Stunting,”ujarnya.
Gubernur juga menyampaikan salah satu fokus pemerintah dalam upaya mencapai Kaltara yang Berubah, Maju dan Sejahtera ialah dengan menekan dan menurunkan angka kemiskinan.
“Kita harus fokus untuk menekan angka kemiskinan di Provinsi Kaltara. Kita patut bersyukur karena kondisi angka kemiskinan ekstrem di Kaltara pada tahun 2022 turun sebesar 0,23% dari 0,86% pada tahun 2021 menjadi 0,63%. Angka kemiskinan ekstrem tersebut lebih rendah dibandingkan angka kemiskinan ekstrem nasional sebesar 2%. demikian pula indeks gini (Gini Ratio) mengalami penurunan dari 0,285 menjadi 0,27 yang berarti tingkat pemerataan pendapatan masyarakat cenderung lebih baik, ”jelasnya saat menghadiri Sosialisasi Diseminasi Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Lingkuntan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara di lapangan Makodim 0911 Kabupaten Nunukan, Ahad, (19/3)
Gubernur berharap dengan kedua permasalahan ini kita dapat tangani dengan baik, serta menjadi semangat untuk menekan dan menurunkan Stunting dan Kemiskinan di Provinsi Kaltara.® (dkisp)