Menu

Mode Gelap

Advertorial · 18 May 2022 18:15 WITA

Oknum Dokter yang Dituding Abaikan Tugas Berikan Klarifikasi, Rahmawati : SIP Saya sudah ditarik dari RSUD Nunukan saat dimutasi ke Sebatik


 Detik-detik menjelang pasien HD di Nunukan diberangatkan ke Tarakan. (ILHAM/DIKSIPRO) Perbesar

Detik-detik menjelang pasien HD di Nunukan diberangatkan ke Tarakan. (ILHAM/DIKSIPRO)

NUNUKAN [siagasatu.co.id] – Belakangan terungkap, oknum dokter yang diduga oleh Ketua LSM Panjiku, Mansyur Rincing telah melakukan pelanggaran Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan juga Pelanggaran Etika, karena dianggap mengabaikan tugas, adalah dr Rahmawati, Sp.PD.

Memberikan hak jawabnya atas tudingan Ketua LSM Panjiku melalui media tersebut, Ahad (15/5/2022) wartawan menghubungi Rahmawati melalui sambungan telepon.

Pada klarifikasi yang Dia berikan, Dokter Spesialis Penyakit Dalam bersertifikat Hemodialisa (HD) ini memastikan, terhitung sejak bulan Maret 2022 lalu dirinya telah dimutasi dari RSUD Nunukan ke Rumah Sakit Pratama Sebatik (RSPS).

“Sebelum dimutasi, Saya memang bertanggungjawab dalam penanganan pelayanan medis HD atau pasien cuci darah di RSUD Nunukan. Dengan adanya mutasi tersebut, secara otomatis Surat Izin Praktek (SIP) Saya di RSUD Nunukan juga ditarik,” terang Rahmawati.

Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), lanjut Rahmawati, dirinya harus patuh melaksanakan tugasnya. Sejak di mutasi ke Sebatik, sesuai SK penempatannya, maka secara otomatis dirinya tidak memiliki tugas dan tanggungjawab lagi RSUD Nunukan.

Dijelaskan Rahmawati, Dia harus mematuhi Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 812/Menkes/PER/VII/2010 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Dialisis pada Fasilitas Kesehatan.

“Saya ada pada dua posisi. Yang pertama, untuk mempertahankan kelayakan HD yang telah diraih dirinya, maka harus mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh Kemenkes. Pada sisi lain, saya juga harus menjalankan tugas sebagai ASN yang harus mematuhi kebijakan mutasi,” terang Rahma.

Rahmawati tidak menampik, kendati telah dimutasi, dirinya tetap mendapat Surat Tugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nunukan, tetap melakukan pelayanan medis HD atau pasien cuci darah.

Namun menurut Dia, ada kontradiktif antara SK Tugas yang Dia terima, yang membatasi hari kerjanya pada hari Kamis hingga Sabtu. Sedangkan pelayanan HD di RSUD Nunukan dibuka mulai hari Senin hingga Sabtu.

“Jika Saya juga ditugaskan di RSUD Nunukan, maka SIP saya juga harus diurus kembali setelah ditarik menyusul mutasi saya tempo hari,” terang Rahmawati.® (INNA/DIKSIPRO)

Artikel ini telah dibaca 142 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

Wujudkan Optimalisasi Pembangunan Daerah Sejalan dengan Kebijakan Pemerintah Pusat

30 April 2025 - 19:08 WITA

Wujudkan Optimalisasi Pembangunan Daerah Sejalan dengan Kebijakan Pemerintah Pusat

Wagub Ingkong Dorong Perusahaan Berikan Pelatihan Kewirausahaan Ke Masyarakat

30 April 2025 - 18:23 WITA

Wagub Ingkong Dorong Perusahaan Berikan Pelatihan Kewirausahaan Ke Masyarakat

Pastikan May Day Berjalan Aman, Pemprov Gelar Simulasi Pengendalian Massa

30 April 2025 - 15:14 WITA

Pastikan May Day Berjalan Aman, Pemprov Gelar Simulasi Pengendalian Massa

Tinjau Akses Infrastruktur, Wagub Harapkan Kontribusi Perusahaan Perbaiki Jalan Rusak

29 April 2025 - 20:07 WITA

Tinjau Akses Infrastruktur

RDP dengan Komisi II DPR RI, Gubernur Minta Pemerintah Pusat Fokus Bangun Perbatasan

29 April 2025 - 12:02 WITA

Gubernur Minta Pemerintah Pusat Fokus Bangun Perbatasan

Wagub Ingkong Sampaikan Penjelasan Rancangan Awal RPJMD Kaltara 2025 – 2029

28 April 2025 - 21:57 WITA

Wagub Ingkong Sampaikan Penjelasan Rancangan Awal RPJMD
Trending di Advertorial