NUNUKAN [siagasatu.co.id] – Pernah bolos dan penggemar berat kue Jalangkote merupakan cerita masa lalu Bupati Nunukan, Hj Laura Hafid saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kenangan tersebut ‘dibongkar’ Ketua Panitia Reuni Akbar SMP Negeri 1 Nunukan, Adharsyah di hadapan ratusan alumni dan para guru yang hadir pada perhelatan puncak acara Reuni Akbar SMP Negeri 1 Nunukan yang diselenggarakan pada Ahad, 8 Mei 2022 lalu.
Tak pelak, kenangan masa SMP itu membuat Laura, yang merupakan alumni lulusan tahun 2003 ini tidak kuasa menahan tawa dan akhirnya turut membeberkan ‘rahasia’ yang sudah tersimpan puluhan tahun tersebut.
Momen surprise itu terjadi saat Laura – pada kapasitasnya sebagai Bupati – usai menyampaikan kata sambutan pada acara tersebut. Dia yang sudah bersiap-siap untuk turun dari panggung, ternyata dicegat oleh Ketua Panitia kegiatan untuk mengajaknya berbincang ringan.
Pada perbincangan dadakan tersebut, Adharsyah membuka ingatan Laura dengan kelompok rekan wanitanya atau ‘geng’ saat SMP yang mereka beri nama Solid Harmony.
“Eh, tau dari mana?. Tapi itu benar. Saya pernah bolos dan tentu saja, kami bersama teman-teman ‘satu geng’ mendapat ‘hukuman’ dari guru kelas,” kata Laura disela gelak tawanya.
Dari situ mengalirlah lebih lanjut cerita-cerita Laura tentang pengalaman masa lalu. Mulai dari bolos dari kelas bersama kelompok Solid Harmony hingga kertas jawaban ulangannya yang sering ‘dibajak’ rekan pria sekelasnya, hingga kebiasaan Laura membelikan souvenir untuk teman satu kelas jika kebetulan bepergian ke luar negeri.
“Bolosnya tidak kemana-mana. Paling ke kantin pak Bonte (salah seorang guru), makan Jalangkote. Karena memang enak, kami bisa menghabiskannya hingga lima puluh biji. Itu yang sering bikin ribut teman-teman lain karena tidak sempat kebagian,” terang Laura di antara derai tawanya.
Cerita tentang kertas lembar jawaban ulangan yang dibajak rekan-rekan pria tadi, saat itu Adharsyah mengaku berhasil menggali informasi, umumnya Laura hanya membutuhkan waktu paling lama sekitar 20 menit untuk menyelesaikan soal ulangan dari durasi yang tersedia selama 60 menit.
Detik-detik akan mengumpulkan lembar jawaban ulangannya itulah biasanya ada beberapa di antara rekan pria yang iseng merebut dan menyalin jawaban soal yang telah diselesaikan Laura.
“Sekarang, semuanya tinggal menjadi kenangan indah. Saya memberi apresiasi terhadap terselenggaranya acara reuni sekolah kita ini. Menjadi momen untuk bersilaturahmi, mengenang masa lalu dan menjalin keakraban antar para alumni,” ucap Laura.
Kemeriahan lain saat acara hiburan dimulai. Di antara lulusan yang mengisi acara hiburan dengan joget bersama, disambut antusias dari angkatan lainnya yang turun bergabung ikut berjoget. Mulai dari angkatan senior yang sudah sangat berumur hingga alumni milenialnya.
Hari H puncak acara Reuni Akbar SMP Negeri 1 Nunukan ini sendiri dimulai dari kegiatan senam bersama seluruh alumni yang hadir di Alun-Alun Kota Nunukan sekitar pukul 06.00 Wita. Dilanjutkan dengan jalan sehat menuju lokasi sekolah terletak di Jalan Iskandar Muda, Kelurahan Nunukan Barat dengan hadiah puluhan doorprize hadiah hiburan dan sejumlah hadiah utama.
Menghadiri undangan dari panitia, Ketua KORMI Nunukan juga sempat membuat kejutan dengan memberikan hadiah uang sebesar Rp1 juta untuk angkatan yang hadir dengan jumlah terbanyak. Hadiah ini berhasil diraih oleh alumni lulusan tahun 1988.
Tidak mau kalah, Direktur Politeknik Negeri Nunukan, Arkas Viddy, SE, MM, Ph.D yang merupakan alumni tahun 1981 juga menyediakan hadiah uang tunai sebesar Rp500 ribu untuk angkatan yang hadir dengan jumlah pria terbanyak. Lagi-lagi alumni angkatan tahun 1988 berhasil merebut hadiah ini.
Masih pada momen yang sama, panitia penyelenggara juga mengumumkan pada acara Reuni kali ini telah terbentuk kepengurusan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) SMP Negeri 1 Nunukan dengan Arkas Viddy, SE, MM, Ph.D sebagai ketua terpilih secara aklamasi melalui sebuah tim formatur yang telah dibentuk sebelumnya.® (PND/DIKSIPRO)