MALINAU, siagasatu.co.id — Kick Off Sertifikasi/Uji Kompetensi Pengelola Desa Wisata 2025 serta Sertifikasi Pemandu Ekowisata dan Outbond di Kabupaten Malinau resmi dimulai.
Kegiatan yang terselenggara secara hybrid bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini berlangsung di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, Jumat (24/10/2025) malam.
Bupati Malinau, Wempi W Mawa, S.E., M.H., menyampaikan apresiasi atas kepercayaan pemerintah pusat kepada Kabupaten Malinau yang menjadi daerah pertama di Indonesia menerima sertifikasi bagi pemandu desa wisata.
Baca Juga: 504 Kilometer Harga Diri Bangsa: Suara Perbatasan dari Malinau
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Malinau, saya menyampaikan terima kasih kepada Ibu Menteri Pariwisata melalui Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia serta Komisioner BNSP. Semoga capaian ini mampu menjadi motivasi bagi para pemandu wisata di desa wisata kita,” ujar Bupati.
Ia juga meminta para pemandu desa wisata yang hadir untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Selain itu, Bupati mengingatkan bahwa rangkaian Festival IRAU akan segera berakhir. Hanya tersisa dua hari sebelum puncak peringatan HUT ke-26 Kabupaten Malinau.
“Malam ini kita akan dihibur artis dari luar negeri. Dan pada kegiatan hari Minggu, Iwan Fals akan tampil di tempat ini untuk menghibur masyarakat,” tambahnya disambut antusias warga.
Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ir. Martini Mohamad Paham, MBA, menegaskan bahwa uji kompetensi ini merupakan langkah strategis dalam peningkatan kualitas pariwisata berbasis desa.
“Ini bukan sekadar seremoni. Sertifikasi ini memastikan para pengelola desa wisata memiliki kompetensi profesional yang diakui secara nasional,” tegasnya.
Ia turut memberikan apresiasi kepada enam desa wisata berprestasi yang mengikuti uji kompetensi perdana ini, Menurutnya, keenam desa tersebut telah menunjukkan potensi wisata budaya, kuliner, konservasi alam, hingga wisata perbatasan yang membanggakan Kalimantan Utara.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi tonggak awal peningkatan kapasitas SDM desa wisata dan mampu mendorong manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat,” tutupnya.® (HS)







































