Menu

Mode Gelap

Daerah · 4 Aug 2022 08:37 WITA

Kaltara Masuk Salah Satu Daerah Perluasan Lahan Penanaman Jagung 141 Ribu Ha


 Kaltara Masuk Salah Satu Daerah Perluasan Lahan Penanaman Jagung 141 Ribu Ha Perbesar

JAKARTA [siagasatu.co.id] – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto melaporkan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Hasil rapat itu, pemerintah akan meningkatkan produksi jagung nasional di daerah yang baru.

Airlangga menyebutkan daerah yang dimintakan baru itu mulai dari Papua, Papua Barat, NTT Maluku, Maluku Utara, dan Kalimantan Utara.
Selain perluasan lahan pertanian, produksi bibit juga akan ditingkatkan.

“Dengan total luas lahan 141.000 hektare dan 86.000 merupakan lahan baru,” ucapnya dalam konferensi pers virtual di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (1/8/2022).

Rencananya digunakan bibit jagung hasil rekayasa genetik yang bisa meningkatkan produksi. Istilah benih jagung tersebut yakni dengan Genetically Modified Organism (GMO) atau Produk Rekayasa Genetik (PRG).

“Ataupun hibrida di mana segi hibrida, pemerintah sudah mendorong bibit unggul hibrida jagung yang bisa memproduksi antara 10,6 sampai 13,7 juta ton per hektare,” lanjutnya.

Berkaitan dengan regulasi terhadap penggunaan benih jagung dari GMO akan ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Dengan GMO itu ada sejumlah bibit unggul yang akan digunakan untuk meningkatkan produksi jagung mulai dari varietas pertiwi 3, F1, PC, NK perkasa, singa, bima, dahsyat, dan varietas P36.

Airlangga meyakini, pasokan jagung nasional Indonesia bisa mencapai 27 juta ton. Sementara saat ini kebutuhan hanya 14 juta ton dan cadangan 3 juta ton. Kemudian, untuk kebutuhan industri mulai dari pati jagung hingga snack, pemanis masih impor.

“Namun arahan Bapak Presiden agar mengurangi agar spesifikasi bisa ditingkatkan maka tentu perlu didorong penambahan jumlah dryer dan silo karena kita ketahui bahwa jumlah produksi jagung lahan jagung dan feedmill tidak berada dalam provinsi yang sama,” lanjutnya.

Pemerintah berharap, peningkatan produksi jagung ini bisa meningkatkan kebutuhan dalam negeri dan juga harapannya bisa melakukan ekspor. Sebab, ada kesempatan karena sejumlah negara disebut akan membatasi ekspor jagung mereka seperti China dan India.

“Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengekstensifikasi sehingga rata-rata yang sekarang per hektarnya adalah 5 ton itu bisa ditingkatkan menjadi 10 sampai dengan 13 ton per hektare,” tutupnya.®

Artikel ini telah dibaca 61 kali

badge-check

Administrator

Baca Lainnya

Forum Konsultasi Publik Ranwal RKPD Tahun 2026 Resmi Dibuka

6 February 2025 - 10:24 WITA

Forum Konsultasi Publik Ranwal RKPD Tahun 2026 Resmi Dibuka

Kunjungan ke RSUD Malinau, Bupati Wempi Pelayanan Kesehatan Prioritas Utama Kita

6 February 2025 - 08:56 WITA

Bupati Wempi Pelayanan Kesehatan Prioritas Utama Kita

Peninjauan Perumahan Khusus oleh Pj. Wali Kota Tarakan

5 February 2025 - 15:41 WITA

Peninjauan Perumahan Khusus oleh Pj. Wali Kota Tarakan

Wakili Bupati Malinau Plh. Kadis DPMD Tutup Kegiatan KKN Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan

5 February 2025 - 15:34 WITA

Kegiatan KKN Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan

Mengenal Si Super Yang Panjang Umur

5 February 2025 - 15:28 WITA

Mengenal Si Super Yang Panjang Umur

Pemprov Kaltara Apresiasi Pandangan Umum Fraksi DPRD 4 Ranperda Prakarsa Pemerintah

4 February 2025 - 20:18 WITA

Pemprov Kaltara Apresiasi Pandangan Umum Fraksi DPRD 4 Ranperda Prakarsa Pemerintah
Trending di Advertorial