MALINAU, siagasatu.co.id — Pembukaan kegiatan Irau ke-10 dalam rangka HUT Malinau ke 24 tahun, (7/10/2023) bertempat di arena pro sehat, padan liu burung, diawali dengan penuh semarak dalam prosesi penyambutan oleh Lembaga Adat Dayak Kenyah. Hadir dalam perayaan ini adalah Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Bupati dan Wakil Bupati Malinau, DPRD Malinau serta berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri.
Yang menjadi sorotan utama dalam perayaan ini adalah karnaval budaya yang diikuti oleh berbagai pihak, mulai dari lembaga adat, paguyuban, organisasi, instansi pemerintah, kecamatan, desa, hingga sekolah yang berada di Kabupaten Malinau.
Karnaval ini menjadi istimewa karena dalam penghitungan saung yang digunakan peserta, tercatat sebanyak 20.893 saung digunakan, menciptakan rekor dunia baru untuk penggunaan saung terbanyak dalam satu acara.
Pencapaian rekor dunia ini juga membawa berkah ekonomi signifikan bagi pengrajin saung di Kabupaten Malinau, dengan peningkatan pendapatan mencapai lebih dari 2 miliar Rupiah lebih. Ini menjadi angka yang mengesankan jika kita kalkukasikan harga rata-rata satu saung sebesar Rp. 100.000.
Bupati Malinau, Wempi W. Mawa,SE.,MH, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian rekor dunia ini dan menggambarkannya sebagai pencapaian sejarah yang membanggakan bagi masyarakat Malinau.
Perayaan ini juga menjadi momentum untuk merenung bersama, mencari solusi, dan memantapkan tekad untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Malinau.
Bupati Wempi juga menekankan pentingnya perayaan ini dalam memperkuat rasa persatuan dan kebanggaan daerah. Dia mengajak seluruh etnis dan paguyuban untuk berpartisipasi aktif dalam rangkaian acara HUT Kabupaten Malinau yang ke-24 dan Irau ke-10, dengan harapan bahwa keberagaman akan tetap terjaga dengan baik.
Perayaan ini tidak hanya melibatkan karnaval budaya, tetapi juga mencakup berbagai kegiatan produktif, kreatif, dan hiburan. Festival seni budaya, olahraga prestasi, olahraga tradisional, serta berbagai acara keramaian lainnya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.
Pameran pembangunan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk OPD, instansi vertikal, BUMN, BUMD, adat, paguyuban, organisasi wanita, dan organisasi kemasyarakatan, juga memberikan kontribusi besar dalam menggerakkan perekonomian selama perayaan berlangsung.
Bupati Wempi juga menyampaikan penghargaan kepada para pemimpin dan tokoh pendahulu yang telah berjuang keras untuk membangun Kabupaten Malinau. Dia mengajak semua untuk bersama-sama menjalani masa depan yang lebih cerah dan penuh semangat, dengan visi Kabupaten Malinau yang mandiri, damai, dan sejahtera, didukung oleh pemerintahan yang profesional. Perayaan ini semakin memperkuat semangat dan motivasi untuk mencapai tujuan bersama.
Seiring dengan tema “Kebhinekaan mempersatukan bangsa di Bumi Intimung,” perayaan ini menggambarkan tekad Kabupaten Malinau untuk menjadi mandiri, damai, dan sejahtera.
Dengan lima program inovasi daerah yang ditekankan, Kabupaten Malinau siap untuk melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.
“Mari kita arungi masa depan dengan semangat dan motivasi kerja tinggi, sehingga kita dapat mewujudkan apa yang menjadi tujuan kita bersama: Kabupaten Malinau yang mandiri, damai, dan sejahtera.” Ungkap Bupati Wempi dalam sambutannya.®