MALINAU, siagasatu.co.id — Komandan Korem 092/Maharajalila, Brigjen TNI Adek Chandra Kurniawan M.Han mengaku kagum dengan Pembangunan di wilayah Kabupaten Malinau. karena, saat berkunjung ke Kabupaten Malinau duluar ekpektasinya setelah melihat jalan badan jalan yang lebar dan Panjang. Kemudian melihat kondisi Sungai dan hutannya Malinau. Hal itu disampaikan Danrem 093/ Maharajalila dalam acar aramah Tamah Bersama Pemerintah kabupaten Malinau, tokoh Masyarakat, tokoh agama, pemuda yang ada di kabupaten Malinau di rumah dinas Bupati Malinau, Selasa (14/11/2023) malam.
Tak hanya itu, Danrem juga mengaku kagum atas kebersamaan seluruh unsur Forkopinda yang dinilai sangat harmonis. Bahkan, Danrem juga metitipkan kepada Bupati Malinau dan seluruh pejabat di Malinau ini terkait keberadaan anggota Kodim dan Batalyon yang ada di Kabupaten Malinau. “Kami juga menitipkan anggota kami yanga da di Malinau kepada Bapak Bupati dan pejabat FKPD. karena dengan sinergintas yang sudah dibangung selama ini dapat terus dijaga dan dipertahankan,” ungkap Danrem.
Damren juga mengaku sudah mendengar cerita dari anggota TNI lainnya khususnya dari dari pasukan Kopasus yang telah pernah melakukan penjelajahan di wilayah Kabupaten Malinau melalui kegiatan ekpsedisi NKRI. “Beberapa teman kami di Kopasus juga bercerita tentang beratnya medan di Malinau karena pernah dilakukan kegiatan ekspedisi NKRI kalau tidak salah di tahun 2012, untuk mengeksplor wilayah ini, waktu itu, teman-teman kami mengatakan, memang tidak mudah untuk dicapai,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Malinau Wempi W Mawa dalam kesempatan itu menjelaskan tentang gambaran wilayah Kabupaten Malinau yang luasnya mencapai 52 persen atau setengahnya wilayah provinsi kaltara ada di Kabupaten Malinau. Sedangkan wilayah Malinau lebih dominan dengan wilayah Kawasan hutan lindung dan hutan konservasi,
“Kami pemerintah daerah dan Masyarakat sebenarnya menginginkan pengelolaan wilayah ini sampai 15 persen, tetapi smapai saat baru mencapai 8 persen diluari dari Kawasan hutan konsevasi dan Kawasan hutan lindung. Selebihnya kami tidak bisa,” terang Wempi.®