MALINAU, siagasatu.co.id — Bupati Malinau Wempi W Mawa, S.E., M.H. pimpin Rapat Koordinasi Tim Kewaspadaan Dini Daerah dan Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kabupaten Malinau Tahun 2024.
Rakor ini dilaksanakan di ruang Laga Feratu Kantor Bupati Malinau, pada Senin (05/02).
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Mulyadi, S.H., M.Si melaporkan bahwa peserta dari rakor yang hadir kurang lebih ada 50 orang yang terdiri dari Bupati, DPRD, Pimpinan FKPD, Kepala OPD serta para Camat.
Tujuan dari rakor ini yakni menyatukan pemahaman atas suatu permasalahan yang timbul serta menggali informasi yang akurat dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Bupati Wempi Hadiri Perayaan Natal 2023 Kejati Kaltim-Kaltara
Kemudian mendorong terciptanya stabilitas keamanan serta mengantisipasi berbagai bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan serta meningkatkan peran tim terpadu dan masyarakat dalam rangka penanganan efektivitas gangguan keamanan di Kabupaten Malinau.
Sementara itu, Bupati Malinau Wempi menjelaskan bahwa kedua tim ini memiliki peran yang berbeda.
“Tim kewaspadaan dini nanti akan melakukan pemetaan, merencanakan, mengelola data sehingga bisa menjadi rekomendasi yang akan diberikan kepada Bupati sebagai hal penting dalam mengambil kebijakan,” ujarnya.
“Sehingga dapat dilakukan langkah-langkah pencegahan sedini mungkin terhadap potensi-potensi gangguan ancaman yang bisa timbul baik dari dalam maupun dari luar sehingga hal tersebut tidak terjadi,” imbuhnya.
Kemudian terkait penanganan konflik sudah tidak membicarakan mengapa ini bisa terjadi tetapi bagaimana menangani konflik.
Dimana menangani konflik bukanlah hal yang mudah pasti membutuhkan energi karena jika sudah terjadi konflik pasti akan ada gesekan.
“Hal-hal seperti ini bisa terjadi akibat penanganan atau pencegahan yang bisa dikatakan lambat atau tidak tertangani dengan cepat, salah diagnosa, salah mengambil kebijakan sehingga menimbulkan persoalan,” ungkapnya.
“Apa saja potensi yang timbul harus kita waspadai terlebih tahun ini masuk tahun politik segala potensi konflik bisa terjadi,” imbuhnya.
Karena itu Wempi menegaskan bahwa tugas tim ini sangat penting untuk bisa membaca, melihat, merasakan.®