TANJUNG SELOR, siagasatu.co.id — Melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dan BPSDM Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Politeknik Pelayaran Barombong pelaksanaan Diklat Basic Safety Training Kapal Layar Motor (BST-KLM).
BST-KLM ini merupakan Pendidikan dan Pelatihan kecakapan dasar yang diperuntukan bagi para nelayan atau motoris tansportasi air. Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 100 orang yang berasal dari kab/kota yang ada di Kaltara, Rabu (28/02/2024).
Baca Juga: Agro Industri jadi Fokus Rencana Pembangunan Kaltara
Diwawancarai di sela-sela pelatihan, Kepala Bidang Pengembangan Transportasi, Dishub Kaltra, Marmo mengatakan, salah satu tujuan diklat ini adalah untuk penyelamatan bagi nelayan maupun kapal.
“Supaya tahu teknisnya jika ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di laut. Harapannya peserta bisa mempunyai pengalaman dan pengetahuan di lapangan,” katanya.
Selain itu, Kerjasama ini diharapkan terus berlanjut mengingat antusias dan kebutuhan masyarakat terhadap keselamatan jiwa diperairan. Dikatakan juga, kemungkinan untuk dibukanya kembali pelatihan di tahun ini dan akan dikomunikasikan ke pihak Poltek.
Kepala Seksi Pelabuhan Bidang Pelayaran Dishub Kaltara, Fernando Lolowang menambahkan, untuk tempat penyelenggaraan akan di rolling. Ia menjelaskan, peserta yang mengikuti kegiatan ini juga diikuti ABK speed yang belum memiliki sertifikat.
Di tempat terpisah, Muhammad Saleh selaku instruktur menjelaskan kegiatan ini menggunakan zona dan kegiatan ini di lakukan di setiap zona.
“Kegiatan ini pake zona. Ada yang dari wilayah Indonesia Barat, Tengah, Timur. Kebutulan Barombong itu wilayah Tengah, meliputi Kalimantan sebagaian, Nusa Tenggra, dan Sulawesi Sebagian,” terangnya.
Baginya antusian peserta cukup besar, terlihat respon baik saat mengikuti setiap instruksi. Ia berharap bagi seluruh pemilik speed boat yang beroperasi membawa penumpang, agar aktif mengikutsertakan krunya mengikuti pelatihan ini.
“Karena tujuannya adalah meningktkan keselamatan terlebih khususnya keselamatan penumpang. Karena rata-rata penumpang banyak yang tidak tahu apa yang perlu dilakukan saat situasi darurat,” harapnya.
Terakhir, Jufri, motoris speed boat non regular mengaku senang dan terbantu dengan adanya pelatihan ini. “Selama tiga hari ini dapat ilmu yang sangat besar manfaatnya bagi kita yang ada di daerah pelayaran. Dilapangan kami dapat ilmu. Karena kami sering mengalami kecelakaan di lautan, dengan adanya pelatihan ini kami bisa (belajar,red) kerja sama,” tutupnya.
Untuk diketahui, Kaltara yang memiliki luasan darat, laut dan Sungai, umumnya menggunakan kapal cepat untuk bisa terhubung dari daerah satu dan lainnya sehingga pembekalan pengetahuan pagi para pelaut wajib dilakukan guna mengantisipasi kecelakaan dan potensi keselamatan jiwa penumpang dan awak kapal dapat terjadi.® (dkisp)